Ahok menyebut mitra strategis tidak hanya datang dari investor di pasar modal, namun pihaknya bisa menjajaki kemitraan dengan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA).
"Nah kita bisa kontak INA juga, jadi prinsipnya kita itu bukan soal cari uang sebenarnya BUMN itu IPO, kita ingin dapat strategic partner, kita ingin bikin lebih transparan, kita ingin partner itu yang bawa nilai tambah, bawa teknologi, bawa uang, kan itu tujuannya," ujar dia.
Saat ini PHE masih terkendala regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dimana jumlah saham yang dilepas ke publik minimal 7,5 persen. Ahok mengatakan persentase itu terlalu besar bagi PHE.
"Kan dari OJK kan 7,5 persen atau berapa, kan besar banget nih nilainya. Kalau memang gak bisa capai seperti itu, mungkin kita sesuai dengan dari konsultan, saya gak tahu dari Pak Wamen atau Pak Menteri seperti apa ya, putusannya ya," tuturnya.
(SLF)