Sebagai informasi, per September 2022 perseroan tercatat memiliki EBITDA sebesar Rp2,25 triliun, naik 38,73% dari sebelumnya sebesar Rp1,38 triliun. Sementara, saldo kas AKRA pada periode yang sama tercatat sebesar Rp4,37 triliun, naik 96% dari sebelumnya Rp1,57 triliun.
Saat ini, AKRA tengah fokus pada pengembangan pelabuhan, sambungan listrik, pengolahan air limbah dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di KEK JIIPE seluas 3.000 hektare. Untuk itu, perseroan berupaya untuk menarik investor baik dari dalam maupun luar negeri.
Hingga akhir 2023, perseroan menargetkan pra penjualan atau marketing sales mencapai 70 hektare hingga 75 hektare. Per akhir 2022, AKRA telah mengantongi marketing sales hingga 45 hektare atau melebihi target yang ditetapkan yakni seluas 40 hektare.
(FRI)