Tekanan juga datang dari saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang melemah 3,11 persen serta PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang berkurang 2,29 persen.
Pelemahan tidak hanya terjadi pada grup Barito. Saham teknologi milik Grup Lippo, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), terjun hingga 6,26 persen. Saham produsen mi instan milik Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), ikut turun 1,70 persen.
Saham perkebunan milik Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), yang kini memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp152 triliun, bahkan tumbang hingga 10 persen.
Penurunan saham-saham konglomerat ini juga diiringi pelemahan emiten besar lainnya. Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) terdepresiasi 0,66 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 0,66 persen, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melemah 0,39 persen, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berkurang 0,26 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai penurunan IHSG dipicu aksi jual saham konglomerat yang tersengat pelemahan bursa regional.