sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Aksi Jual Saham Prajogo Cs Tekan IHSG, Efek Regional dan Taking Profit Jadi Sorotan

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
14/10/2025 12:23 WIB
Saham-saham big cap milik konglomerat turun signifikan pada Selasa (14/10/2025), turut menyeret Indeks Harga Saham Gabungan ke zona merah.
Aksi Jual Saham Prajogo Cs Tekan IHSG, Efek Regional dan Taking Profit Jadi Sorotan. (Foto: IDXChannel)
Aksi Jual Saham Prajogo Cs Tekan IHSG, Efek Regional dan Taking Profit Jadi Sorotan. (Foto: IDXChannel)

IDXChannel – Saham-saham big cap milik konglomerat turun signifikan pada Selasa (14/10/2025), turut menyeret Indeks Harga Saham Gabungan ke zona merah.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.54 WIB, IHSG melemah 0,58 persen ke 8.179, usai sempat menghijau di awal sesi. Sebanyak 472 saham turun, 235 saham naik, dan 249 saham stagnan.

Nilai transaksi tercatat mencapai Rp15,49 triliun, dengan volume perdagangan 23,79 miliar saham.

Sehari sebelumnya, IHSG sempat menguat dan menembus rekor tertinggi baru di 8.288,28 pada awal perdagangan, sebelum tekanan jual kembali muncul dan membuat indeks terkoreksi 0,37 persen.

Saham-saham Grup Barito besutan Prajogo Pangestu turut menekan indeks karena memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Sejumlah sahamnya mengalami koreksi tajam. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) tercatat merosot 7,94 persen, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) turun 6,58 persen, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) anjlok 5,70 persen.

Tekanan juga datang dari saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang melemah 3,11 persen serta PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang berkurang 2,29 persen.

Pelemahan tidak hanya terjadi pada grup Barito. Saham teknologi milik Grup Lippo, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), terjun hingga 6,26 persen. Saham produsen mi instan milik Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), ikut turun 1,70 persen.

Saham perkebunan milik Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), yang kini memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp152 triliun, bahkan tumbang hingga 10 persen.

Penurunan saham-saham konglomerat ini juga diiringi pelemahan emiten besar lainnya. Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) terdepresiasi 0,66 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 0,66 persen, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melemah 0,39 persen, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berkurang 0,26 persen.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai penurunan IHSG dipicu aksi jual saham konglomerat yang tersengat pelemahan bursa regional.

Nikkei hari ini turun 2 persen. Lalu Hangseng juga. Ada efek domino,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).

Ia menambahkan, penurunan saham konglomerat, termasuk Prajogo, lebih ke taking profit juga, menekankan bahwa aksi jual tersebut tidak sepenuhnya disebabkan faktor fundamental, melainkan juga aksi ambil untung setelah reli panjang.

Soal Jatuhnya Nikkei Jepang

Indeks saham Nikkei Jepang merosot pada Selasa setelah pasar kembali dibuka usai libur panjang akhir pekan, tertekan ketidakpastian politik mengenai calon perdana menteri berikutnya serta ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China yang belum mereda.

Nikkei tercatat turun 2,68 persen, sedangkan Indeks Topix yang lebih luas juga tergelincir 2,45 persen per pukul 12.00 WIB.

Mengutip Trading Economics, para investor Jepang yang kembali dari libur nasional pada Senin dihadapkan pada kondisi global yang kompleks, termasuk penguatan yen dan aksi jual di Wall Street pada Jumat sebelumnya. Meski keduanya sempat berbalik sebagian, sentimen pasar tetap rapuh karena sinyal yang berubah-ubah dari Presiden AS Donald Trump terus mengguncang pelaku pasar.

Menurut ahli strategi ekuitas di Nomura Securities, Maki Sawada, secara keseluruhan pelemahan bursa AS dan penguatan yen sejak awal libur panjang Jepang menjadi beban utama bagi pasar.

Selain itu, euforia awal atas terpilihnya tokoh berhaluan fiskal longgar, Sanae Takaichi, sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal Jepang di awal bulan mulai memudar.

Hal ini terjadi setelah partai koalisi Komeito menarik dukungannya, membuka kemungkinan kecil bagi pemimpin partai oposisi untuk terpilih menjadi perdana menteri dalam pemungutan suara parlemen akhir bulan ini. Media lokal Jepang memperkirakan pemilihan tersebut akan berlangsung pada 20 atau 21 Oktober. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement