IDXChannel - PT JSI Sinergi Mas tengah mematangkan dua langkah penting dalam perjalanan bisnis perusahaan. Langkah yang dimaksud adalah rencana ekspansi ke bisnis pasir silika dan akuisisi 51 persen saham PT Leyand Internasional Tbk (LAPD).
Direktur Utama sekaligus Founder JSI, Jamal Abdul Nasir menjelaskan, untuk pasir silika, JSI ekspansi ke sektor ini melalui Izin Usaha Pertambangan (IUP) sendiri di Pulau Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Setelah IUP terbit, maka dalam waktu 2-3 bulan, JSI bisa memasuki fase produksi.
"Jika IUP sudah keluar, produksi penuh bisa mulai awal 2027," kata Jamal, Jumat (24/10/2025).
Pasir Silika adalah pasir halus yang berasal dari kuarsa. Pasir silika, yang juga disebut pasir industri, biasanya mengandung setidaknya 95 persen SiO₂ dan kurang dari 0,6 persen zat besi (oksida besi).
Menurut data Indonesia Mineral Resources and Reserve Balance tahun 2021, Indonesia memiliki cadangan kuarsa yang sangat melimpah, dengan total sumber daya mencapai 2,11 miliar ton.
Adapun cadangan pasir kuarsa terbesar di Indonesia diperkirakan berada di Provinsi Sumatera Barat, dengan sumber daya hipotesis sekitar 11,9 miliar ton.Wilayah lain yang juga memiliki cadangan besar antara lain Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sumatera Utara.
Sementara itu, berdasarkan data Mordor Intelligence, pasar Pasir Silika diperkirakan tumbuh dengan laju rata-rata tahunan (CAGR) lebih dari 6 persen selama periode perkiraan 2022 hingga 2027. Dengan data-data itu, JSI punya rencana untuk mengekspor 70 persen produk Pasir Silika.
"Targetnya China, India, dan Korea Selatan. Sementara untuk dalam negeri akan mendukung pembangunan industri kaca dan panel surya di Indonesia," kata Jamal.
Meski begitu, Jamal menegaskan, Pasir Silika bukan hanya untuk dijual mentah, tapi akan diproses sendiri. Bahkan, kata Jamal, JSI sudah memesan mesin dari China dan target commissioning dalam 9-10 bulan.
JSI Sinergi Mas akan memproduksi Pasir Silika melalui tiga entitas. Di antaranya, JSI Sinergi Mineral dengan luas 97,8 hektare, PT JSI Bintan Kuarsa Mas dengan luas 96,3 hektare, dan PT JSI Kuarsa Mas dengan luas 97,4 hektare.
Seperti diketahui, selain menggarap bisnis Pasir Silika, JSI Sinergi Mas juga terus merealisasikan akuisisi Leyand Internasional (LAPD). Hingga saat ini, perseroan telah menggenggam 513,75 juta saham LAPD atau setara dengan 12,953 persen kepemilikan.
Sesuai dengan Rencana Pengambilalihan, JSI Sinergi Mas akan menguasai 51 persen dari total modal yang disetor dan ditempatkan dalam LAPD, yang dimiliki oleh LaymandHoldings Pte Ltd, PT Intiputera Bumitirta, Keraton Investment Ltd, Evi Felicia dan Leo Andyanto.
Setelah menjadi pengendali baru LAPD, JSI Sinergi Mas akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan OJK No. 9/2018. Pelaksanaan Rencana Pengambilalihan maupun penawaran tender wajib akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, termasuk ketentuan di bidang pasar modal.
(Rahmat Fiansyah)