Di samping ADMR, segmen operasi AlamTri berasal dari PT Saptaindra Sejati di mana volume produksi anak usaha tersebut naik 6 persen menjadi 64,76 juta ton. Sementara volume pengupasan lapisan penutup turun 10 persen menjadi 201,53 juta bcm.
"Kami terus mempertahankan fokus pada keunggulan operasional dan pengendalian biaya di tengah kondisi makro yang dinamis," katanya.
Untuk energi hijau, ADRO juga terus berkomitmen untuk melanjutkan inisiatif tersebut. Pada akhir 2024, kapasitas pembangkit tenaga surya mencapai 835.027 MWh usai bertambahnya solar PV di anak usaha, PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) di Kelanis sebesar 203.832 MWh.
Diu samping itu, pembangkit listrik ADRO lewat MSW mencapai faktor ketersediaan (AF) sebesar 99,82 persen sehingga AF rata-rata 2024 mencapai 92,92 persen, di atas target yang ditetapkan.
Untuk AF PT Tanjung Power Indonesia (TPI) pada 2024 sebesar 83,6 persen sementara AF PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) mencapai 85,06 persen.
(Rahmat Fiansyah)