Dari sisi wilayah operasi, Pulau Jawa (di luar Jabodetabek) menyumbang porsi terbesar senilai Rp21,52 triliun, disusul kawasan Jabodetabek sebanyak Rp15,8 triliun, sedangkan di luar Jawa mencapai Rp18,45 triliun.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok AMRT ikut membengkak 11,69 persen yoy di angka Rp42,39 triliun, terimbas kenaikan biaya pembelian dan persediaan awal tahun. Sedangkan gaji karyawan ikut bertambah menjadi Rp4,73 triliun, dari Rp4,22 triliun.
Balance sheet AMRT menunjukkan peningkatan nilai aset sebesar 7,3% dari akhir 2022 menjadi Rp33 triliun. Jumlah kewajiban dan utang (liabilitas) naik 7,9% mencapai Rp20,80 triliun, sedangkan ekuitas tumbuh 6,4% sebesar Rp12,20 triliun
Hingga akhir Juni 2023, AMRT memiliki kas dan setara kas senilai Rp2,96 triliun, alias berkurang sebesar Rp854 miliar dari akhir 2022, salah satunya akibat pembayaran utang dan perolehan aset hak guna.
(FAY)