sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Alibaba Lepas 16,20 Miliar Saham GOTO, Softbank Jualan Lagi

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
13/02/2024 07:53 WIB
Dua pemegang saham utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Alibaba dan Softbank, kompak melepas sebagian kepemilikan atas saham emiten jasa ride-hailing dan e
Alibaba Lepas 16,20 Miliar Saham GOTO, Softbank Jualan Lagi. (Foto: GoTo)
Alibaba Lepas 16,20 Miliar Saham GOTO, Softbank Jualan Lagi. (Foto: GoTo)

IDXChannel - Dua pemegang saham utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Alibaba dan Softbank, kompak melepas sebagian kepemilikan atas saham emiten jasa ride-hailing dan e-commerce tersebut.

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Alibaba melalui Taobao China Holding Limited menjual 16,20 miliar saham GOTO per 7 Februari 2024. Alhasil, kini porsi kepemilikan saham Alibaba tercatat sebesar 7,37 persen (88,53 miliar saham) dari sebelumnya 8,72 persen (104,73 miliar saham).

Selain Alibaba, Softbank via SVF GT Subco kembali melepas saham GOTO dengan besaran 2,92 juta saham. Saat ini, Softbank masih menggenggam 7,58 persen (91,10 miliar) saham GOTO.

Sebelumnya, SVF GT Subco juga beberapa kali melepas saham GOTO, yakni sebanyak 69,06 juta saham pada 6 Februari 2024, 250 juta saham pada 5 Februari 2024, 1,71 juta saham pada 19 Januari 2024, dan 133,91 juta saham pada 18 Januari 2024.

Seiring pelepasan saham tersebut, Softbank dan Alibaba masih menjadi dua pemegang saham terbesar di GOTO.

Selain kedua nama besar itu, GoTo Peopleverse Fund (GPF) juga melego 34,22 juta saham GOTO.

GPF adalah sebuah lembaga atau institusi yang mengurusi program kompensasi saham untuk karyawan, konsultan, mantan karyawan dan jajaran manajemen kunci GOTO serta Program Opsi Saham Karyawan dan Konsultan (Shares Option Program/ Employee Stock Option Plan/ESOP).

Lembaga inilah yang mengelola dan mengadministrasi Program Rencana Insentif Jangka Panjang (Long-Term Incentive Plan Program). 

Isu Merger dengan Grab

Diwartakan sebelumnya, isu merger antara GOTO dan Grab kembali muncul ke permukaan.

Rumor itu disebut sebagai sebuah kombinasi potensial yang bertujuan untuk mengatasi kerugian yang telah dialami oleh kedua perusahaan selama bertahun-tahun, akibat persaingan yang ketat di antara keduanya.

Melansir Bloomberg, kedua perusahaan yang juga merupakan pemimpin layanan pesan-antar makanan di wilayah berpenduduk lebih dari 650 juta orang itu sedang melakukan diskusi awal tentang berbagai skenario terkait merger.

Salah satu opsi potensial, yakni Grab yang berbasis di Singapura mengakuisisi GOTO dengan menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya. Sumber Bloomberg menambahkan bahwa, perusahaan Indonesia lebih terbuka terhadap kesepakatan setelah Patrick Walujo mengambil alih posisi chief executive officer (CEO) tahun lalu.

“Diskusi telah berlangsung, pemegang saham utama kedua perusahaan mendukung kesepakatan, dan telah mendorong pembicaraan,” kata sumber yang tidak ingin disebut namanya, dikutip dari Bloomberg, Jumat (9/2/2024).

Pembicaraan itu mungkin tidak akan mengarah pada merger besar-besaran atau kesepakatan apapun. Adapun, opsi-opsi yang telah dieksplorasi oleh kedua perusahaan juga mencakup pemisahan pasar utama mereka, dengan Grab mendapatkan kendali atas basis di Singapura dan beberapa pasar lainnya, sementara GOTO tetap memegang kendali di Indonesia.

Di satu sisi, valuasi akan tetap menjadi rintangan utama dalam setiap kesepakatan, karena saham GOTO telah turun sekitar 30% dalam 12 bulan terakhir. Kekhawatiran lainnya terkait merger ini yakni struktur dan tata kelola kesepakatan.

Meski demikian, seorang perwakilan GOTO mengatakan bahwa tidak ada diskusi seperti itu (merger) yang terjadi antara perusahaan dengan Grab. Sementara itu, perwakilan Grab menolak berkomentar terkait berita ini. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement