Mengintip laporan keuangan, saldo laba perseroan hingga akhir tahun 2022 mencapai USD2,19 miliar atau setara Rp34,46 triliun, dengan jumlah ekuitas-net sebesar USD3,52 miliar atau Rp55,51 triliun.
Kabar terbaru, AMMN telah membukukan laba bersih mencapai USD147,51 juta hanya dalam dua bulan pertama 2023. Realisasi itu setara Rp2,24 triliun (kurs JISDOR 28 Februari Rp15.240). Pencapaian ini naik 49,37 persen year-on-year (yoy) dibandingkan dua bulan pertama tahun lalu sebesar USD98,74 juta.
Secara historis, AMMN mengakui belum pernah membagikan dividen sejak tahun 2019 hingga resmi melantai di bursa. Apabila kinerja positif ini bertahan, perseroan berpotensi membagikan dividen tunai yang jumbo bagi investor.
Sebagaimana diketahui, AMMN membidik dana segar sebesar USD715 juta atau setara Rp10,71 triliun dalam hajatan penawaran umum perdana (IPO). Perseroan melepas sebanyak 8,80 persen saham ke publik, dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO sebanyak 6.328.208.800 saham biasa dengan harga penawaran sebesar Rp1.695 setiap saham.
(FRI)