“Sedangkan PLTGU dan fasilitas LNG mencatat belanja modal sebesar USD251 juta hingga September 2023,” ujar Alexander.
Sementara itu, AMMN mencatatkan penurunan laba bersih di periode sembilan bulan pertama tahun ini. Laba perseroan per September 2023 tercatat sebesar USD62,67 juta atau Rp995,46 miliar, merosot 91,57% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD744,09 juta.
Menurunnya laba perseroan seiring susutnya penjualan bersih sebesar 41,79% menjadi USD1,15 miliar atau Rp18,27 triliun, dari sebelumnya USD1,97 miliar. Secara rinci, penjualan emas tercatat sebesar USD453,68 juta atau Rp7,20 triliun dan penjualan tembaga tercatat sebesar USD697,07 juta atau Rp11,07 triliun.
Penurunan penjualan perseroan disebabkan oleh tertundanya perpanjangan izin ekspor dari 1 April hingga 23 Juli 2023. Setelah mendapatkan izin ekspor pada 24 Juli 2023, perseroan pun mempercepat pengiriman konsentrat pada kuartal III-2023 untuk mengejar kehilangan penjualan.
(RNA)