IDXChannel - PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) melalui anak usahanya, PT Emporia Digital Raya (EDR) akan menjual seluruh saham entitasnya, yakni PT Harsya Remitindo (Harsya) kepada PT Pakar Pembayaran Digital (PPD).
Sekretaris Perusahaan Anabatic Technologies, Camelia Suryana Bong mengatakan, EDR berencana menjual 61 persen saham atau 204,35 juta saham kepemilikannya di Harsya.
EDR merupakan entitas anak langsung yang dimiliki ATIC dengan porsi 99,99 persen saham.
Pelaksanaan penjualan seluruh saham Harsya secara langsung oleh EDR (penjual) kepada Pakar Pembayaran Digital (pembeli) telah dinyatakan dalam Akta Jual Beli Saham yang dibuat di hadapan Notaris.
"Nilai transaksi adalah sebesar Rp14,93 miliar," kata Camelia dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (14/2/2025).
Disebutkan bahwa tidak ada hubungan afiliasi antara penjual dan pembeli.
Camelia menuturkan, transaksi penjualan dilakukan dengan dua alasan. Pertama, efisiensi biaya operasi yang sejauh ini dikeluarkan untuk membiayai operasional entitas anak yang didivestasi.
"Alasan kedua, menyederhanakan struktur perusahaan, sehingga sejalan dengan strategi pertumbuhan perseroan, yaitu kepada lini bisnis utama perseroan," ujar dia.
Camelia memastikan, tak ada dampak atau risiko terhadap kinerja usaha perseroan dengan transaksi penjualan seluruh saham tersebut.
Harga saham ATIC turun 1,90 persen ke Rp414 pada perdagangan Jumat ini. Walaupun melemah, harga saham emiten teknologi itu masih menguat 1,47 persen dalam sepekan dan naik 3,50 persen dalam sebulan.
Sebagai informasi, penjualan saham Harsya oleh EDR tersebut bukan hanya kali ini. Sebelumnya pada Maret 2024, EDR telah menjual 39 persen saham kepemilikannya di Harsya kepada dua perusahaan.
Rinciannya, sebanyak 80,39 juta saham Harsya dijual ke Pakar Pembayaran Digital dengan nilai transaksi Rp5,87 miliar. Dan penjualan sebanyak 50,25 juta saham kepada Cahaya Global Sukses Logistik senilai Rp3,67 miliar.
ATIC melalui EDR menjual 39 persen saham Harsya dengan alasan efisiensi biaya operasi yang sejauh ini dikeluarkan untuk membiayai operasional entitas anak yang didivestasi.
Selain itu, menyederhanakan struktur perusahaan, sehingga sejalan dengan strategi pertumbuhan perseroan, yaitu kepada lini bisnis utama perseroan.
Serta menghindari kerugian berulang yang ditimbulkan oleh entitas anak yang didivestasi, sehingga diharapkan dapat
memperbaiki kinerja keuangan Perseroan di kemudian hari.
(Fiki Ariyanti)