Lebih lanjut, Ishak optimistis prospek industri properti masih cukup baik di tengah tren inflasi dan resesi global. Menurutnya, aset investasi di sektor ini dinilai cukup aman dalam situasi ketidakpastian ekonomi tinggi.
"Inflasi di Amerika dan beberapa negara tinggi, saya rasa investasi yang tahan inflasi cuma dua. Pertama emas dan kedua adalah properti,” imbuh Ishak.
Ke depan, perseroan akan terus melakukan pengembangan-pengembangan proyek di berbagai wilayah di Indonesia seperti Lampung, Sentul dan juga Tanamori Labuan Bajo.
Ketiga proyek baru tersebut diharapkan dapat menopang bisnis Perseroan hingga 10 tahun ke depan dengan total Gross Development Value sebesar Rp 27 triliun.
(FRI)