sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Andalkan Proyek Tambang Pani, Begini Prospek IPO Merdeka Gold (EMAS) 

Market news editor Desi Angriani
10/09/2025 07:34 WIB
Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) tengah bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Andalkan Proyek Tambang Pani, Begini Prospek IPO Merdeka Gold (EMAS) (Foto:
Andalkan Proyek Tambang Pani, Begini Prospek IPO Merdeka Gold (EMAS) (Foto:

IDXChannel – Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) tengah bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Perseroan berencana melepas hingga 1,6 miliar saham baru atau setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran di kisaran Rp1.800-Rp3.020 per saham.

Dengan rentang harga tersebut, EMAS menargetkan perolehan dana sebesar Rp2,9 triliun hingga Rp4,9 triliun. Nilai itu mengimplikasikan kapitalisasi pasar sebesar Rp29-49 triliun pasca-IPO.

Adapun dana hasil IPO akan digunakan untuk setoran modal ke PT Pani Bersama Tambang sebesar Rp328,4 miliar, pemberian pinjaman ke PT Puncak Emas Tani Sejahtera dengan nilai Rp328,4 miliar, serta pelunasan sebagian utang kepada induk usaha MDKA.

Fokus pada Proyek Emas Pani

EMAS menjadi kendaraan utama MDKA dalam mengembangkan Proyek Emas Pani di Gorontalo, yang memiliki luas konsesi 14.670 hektare. 

Berdasarkan data per 2024, cadangan mineral Pani mencapai 77,5 juta ton bijih dengan kandungan 1,9 juta troy ounce emas, sementara sumber daya mineralnya mencapai 292,4 juta ton bijih dengan kandungan 7 juta troy ounce emas.

Proyek tersebut diproyeksikan beroperasi hingga 2041, dengan puncak produksi pada 2033 yang ditargetkan mampu menghasilkan 500 ribu troy ounce emas per tahun. 

Saat ini, pembangunan fasilitas heap leach masih berlangsung dan telah mencapai progres 67 persen per 30 Juni 2025. Perseroan menargetkan penyelesaian mekanikal pada November 2025 dan tahap commissioning di Desember 2025.

EMAS merancang tiga fase produksi yakni pada 2025-2026: heap leach kapasitas 7 juta ton/tahun dengan target produksi 145 ribu troy ounce emas.

Lalu periode 2027-2029: fasilitas carbon-in-leach (CIL) kapasitas 7,5 juta ton/tahun, target produksi 355 ribu troy ounce.

Kemudian 2029-2032: upgrade CIL menjadi 12 juta ton/tahun, target produksi meningkat hingga 500 ribu troy ounce per tahun.

Jika seluruh rencana berjalan sesuai jadwal, kombinasi heap leach dan CIL akan mampu memproses 19 juta ton bijih per tahun.

Pasca-IPO, komposisi pemegang saham EMAS terdiri atas MDKA sebesar 56,5 persen, saham treasuri 9 persen, serta masyarakat 34,5 persen. Adapun kepemilikan publik tersebut mencakup 10 persen dari saham baru, serta kepemilikan individu seperti Winato Kartono (8,36 persen) dan Garibaldi Thohir (5,6 persen).

Stockbit mencatat, valuasi EMAS pasca-IPO berada di kisaran P/BV 4-5,3x berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2025. Namun, penilaian berbasis P/E belum dapat digunakan lantaran perusahaan masih mencatatkan kerugian bersih dalam tiga tahun terakhir.

Pada 2024, EMAS membukukan pendapatan USD1,7 juta dengan rugi bersih USD12,7 juta. Hingga Maret 2025, perusahaan belum mencatatkan pendapatan akibat konsolidasi penuh atas akuisisi PT Puncak Emas Tani Sejahtera, sementara rugi bersih tercatat USD9,2 juta.

Stockbit menilai, IPO EMAS membawa prospek jangka panjang yang menarik seiring potensi produksi Proyek Pani. Namun, eksekusi proyek menjadi faktor krusial karena fasilitas pengolahan masih dalam tahap pembangunan.

“Secara valuasi, EMAS tergolong premium dibanding emiten pure gold miners lain berdasarkan EV/Reserves, meski relatif lebih kompetitif jika dibandingkan EV/Resources. Investor perlu mencermati realisasi pembangunan dan keberhasilan produksi ke depan,” tulis Stockbit dalam laporannya Selasa (9/9/2025).

Sebagai catatan, induk usaha MDKA juga pernah melakukan IPO pada 2015 saat masih pra-produksi. MDKA baru memulai produksi tambang Tujuh Bukit pada kuartal II-2017, sekitar dua tahun setelah IPO.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement