Sementara itu, Terminal Baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dibangun dengan investasi sebesar Rp2,075 triliun. Terminal baru ini memiliki luas 58.652 meter persegi, hampir sembilan kali lipat dari luas terminal lama, dan dapat menampung 6,9 juta penumpang per tahun. Fasilitas lainnya yaitu apron baru yang mampu menampung 12 pesawat, 30 konter check-in, 8 eskalator, 8 elevator, 2 travelator, serta 3 buah garbarata. Tersedia pula gedung parkir yang mampu menampung 1.200 kendaraan.
Sedangkan Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp2 triliun memiliki luasan 77.562 meter persegi yang mampu menampung 7 juta penumpang per tahun serta apron atau tempat parkir pesawat yang dapat menampung 14 pesawat narrow body.
Adapun pengembangan bandara lainnya telah dan terus dilakukan yaitu, perluasan terminal Bandara Adi Soemarmo Solo, pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, perluasan Terminal 1 Bandara Juanda Surabaya, Bandara Lombok Praya, Bandara El Tari Kupang, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Pattimura Ambon.
Pembiayan pengembangan bandara bersumber dari obligasi perusahaan yang telah diterbitkan pada Oktober 2016 melalui skema Penawaran Umum “Obligasi I Angkasa Pura Airports dan Sukuk Ijarah I Angkasa Pura Airports Tahun 2016” dengan total nilai yang ditawarkan kepada masyarakat sebesar Rp 3 triliun, pendanaan berupa pinjaman dari bank dan lembaga keuangan non-bank dengan nilai keseluruhan Rp 5 triliun pada Desember 2018 lalu, dan pendanaan lainnya. (*)