IDXChannel - Angkasa Pura Airports mengungkapkan bahwa dalam membangun dan mengembangkan bandara-bandara, termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ataupun yang tidak termasuk, menggunakan pembiayaan mandiri, baik melalui kas internal maupun penerbitan obligasi perusahaan.
Sebelumnya, pemerintah Republik Indonesia menetapkan 3 bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional dari total 8 proyek pembangunan dan revitalisasi bandara. Delapan bandara tersebut dibagi menjadi 2 bagian, yaitu proyek pembangunan bandara dan proyek revitalisasi bandara.
Dilansir laman resmi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Minggu (23/8/2020), adapun 3 bandara yang masuk dalam PSN yaitu pembangunan bandara baru Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo, pengembangan Terminal Baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, dan pengembangan Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.
"Sebagai wujud dedikasi kepada negara dalam merealisasikan kemandirian ekonomi daerah melalui pengembangan infrastruktur bandara, Angkasa Pura Airports membangun dan mengembangkan bandara-bandara kelolaannya melalui pembiayaan mandiri tanpa membebani keuangan negara. Pembiayaan mandiri yang dimaksud yaitu melalui penggunaan kas internal maupun penerbitan obligasi perusahaan," ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi.
Sebagai informasi, pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon progo menghabiskan dana sebesar Rp10,5 triliun, di mana Rp6,1 triliun digunakan untuk pembangunan fisik dan Rp4,4 triliun untuk pembebasan lahan. Dengan luas terminal sebesar 210.000 meter persegi dan total luas area bandara mencapai 587 hektar, menjadikan YIA sebagai salah satu bandara terbesar di Indonesia dengan kapasitas saat ini dapat menampung 14 juta penumpang per tahun dan kapasitas ultimate nantinya dapat menampung hingga 24 juta orang per tahun.