IDXChannel – Saham gorengan adalah istilah saham yang seringkali ditemukan dalam berinvestasi di pasar modal. Investor perlu waspada terhadap saham gorengan ini.
Persoalan tentang saham gorengan ini sering dibicarakan dalam dunia investasi. Sudah bukan rahasia lagi bahwa saham gorengan ini dapat merugikan investor. Lantas, apa arti saham gorengan? Bagaimana ciri-ciri saham gorengan? IDXChannel merangkum informasinya sebagai berikut.
Apa Arti Saham Gorengan?
Saham gorengan adalah saham yang harganya direkayasa oleh oknum secara sengaja. Saham gorengan ini biasanya dikelola oleh banyak orang untuk menjaga harga atau yang kerap disebut bandar. Para oknum yang merekayasa harga saham ini biasanya adalah orang-orang kaya yang ingin memperoleh keuntungan dari ritel.
Sebagai contoh, seorang oknum sengaja membeli saham dalam jumlah besar. Selanjutnya, oknum tersebut akan membentuk opini dan menyebarkan isu-isu yang dapat mempengaruhi investor agar membeli saham tersebut. Ketika harga saham tersebut berhasil naik, maka oknum tersebut akan melakukan aksi profit taking dengan menjual seluruh atau sebagian saham yang dimiliki
Investor berbondong-bondong membeli saham dengan harga tinggi, kemudian mereka tidak bisa lagi menjual saham tersebut dengan harga yang lebih tinggi. Mau tidak mau mereka akan menjual saham dengan harga yang lebih rendah bahkan terus mengalami penurunan seiring berjalannya waktu.
Ciri-Ciri Saham Gorengan
Ada beberapa ciri-ciri saham gorengan yang patut diwaspadai investor agar tidak merugi. Beberapa ciri-ciri saham gorengan antara lain sebagai berikut.
1. Kenaikan Harga Signifikan
Pada umumnya, saham gorengan gorengan memiliki kenaikan harga yang signifikan. Kenaikan harga ini biasanya terjadi secara tiba-tiba sehingga patut dicurigai. Oleh karena itu, Anda perlu cermat dan waspada jika ada saham yang memiliki kenaikan harga lebih dari 10% dalam waktu singkat, bisa jadi saham tersebut merupakan saham yang telah digoreng banda.
2. Volume Perdagangan Tidak Sesuai
Anda juga bisa memperhatikan ciri-cirinya dari sisi volume perdagangannya. Saham gorengan cenderung memiliki volume perdagangan yang tidak sesuai. Volume perdagangan saham gorengan cenderung lebih besar dibanding emiten-emiten lainnya. Namun, volume perdagangan yang besar ini bukan karena peningkatan permintaan, melainkan volume transaksinya dimainkan oleh bandar.