2. Menggunakan Rasio Retensi
Dividend payout ratio juga bisa dihitung dengan menggunakan rumus rasio retensi. Rasio retensi atau retention ratio adalah rasio yang menunjukkan persentase saldo laba ditahan dibanding laba bersih perusahaan.
Saldo laba ditahan (retained earnings) dalam laporan keuangan idx dapat ditemukan pada bagian Laporan Perubahan Ekuitas. Ditunjukkan pada bagian saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.
Rasio Retensi = Saldo Laba (Laba Ditahan) : Laba Bersih
Dividend payout ratio = 1 – Rasio Retensi
Contoh:
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan saldo laba (laba ditahan) per 31 Desember 2021 sebesar Rp 1 triliun (saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya. Sementara laba bersih SIDO sebesar Rp1,26 triliun.
Kartu Kredit Danamon JCB Precious Middle
Rasio Retensi = Rp 1 triliun : Rp1,26 triliun = 0,79
Dividend payout ratio = 1 – 0,79 = 0,21 atau sama dengan 21%.
Apa Itu Dividen Payout Ratio, Yuk Intip Penjelasannya. (FOTO : MNC MEDIA)
3. Menggunakan Dividend per Share dan Earning per Share
Cara lain menghitung dividend payout ratio adalah dengan menggunakan dividend per share (DPS) dan earning per share (EPS). DPS adalah dividen per lembar saham, sedangkan EPS adalah laba per saham.
DPS = Jumlah Dividen yang Dibayarkan : Jumlah Lembar Saham
EPS = Laba Bersih : Jumlah Lembar Saham Beredar
Dividend payout ratio = DPS : EPS
Contoh:
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dalam laporan keuangan tahun 2021
Pembagian laba untuk dividen = Rp12,12 triliun
Jumlah saham yang beredar = 151.559.001.604 lembar
Laba bersih = Rp 30,75 triliun.
DPS = Rp 12,12 triliun : 151,56 miliar lembar = Rp79,96
EPS = Rp 30,75 triliun : 151,56 miliar lembar = Rp202,89
Dividend payout ratio = Rp79,96 : Rp202,89 = 0,39 atau 39%.