IDXChannel - Saat melakukan investasi di pasar modal, margin call menjadi salah satu istilah yang sering didengar. Ini penting diketahui supaya bisa menghindarinya.
Bagi investor berpengalaman, istilah ini tentu tidak asing. Namun bagi pemula, perlu memahami apa yang dimaksud dengan margin call.
Apa Itu Margin Call?
Mengutip Bankrate, margin call terjadi ketika nilai sekuritas dalam rekening broker jatuh di bawah tingkat tertentu, yang dikenal sebagai margin pemeliharaan (maintenance margin).
Hal tersebut mengharuskan pemegang rekening menyetorkan uang tunai atau sekuritas tambahan untuk memenuhi persyaratan margin. Sekuritas adalah instrumen finansial yang mewakili posisi kepemilikan saham dalam suatu perusahaan publik.
Margin call hanya terjadi di akun yang telah meminjam uang untuk membeli sekuritas. Biasanya, terjadi saat pasar menurun drastis.
Namun margin call tidak hanya terjadi pada investor besar, tapi juga investor kecil yang telah membeli sekuritas dengan margin atau menggunakan uang pinjaman.
Jadi jika investor telah membuka akun margin, artinya mereka sudah bisa membeli sekuritas seperti saham, obligasi, dan instrumen lain yang diperdagangan di bursa menggunakan kombinasi uang pribadi dan pinjaman dari broker.
Uang pinjaman dikenal sebagai margin. Ini akan memberikan peluang kepada investor untuk melakukan trading lebih dari yang bisa dilakukan investor dan memperbesar keuntungan, baik secara positif maupun negatif.
Nah, untuk membeli dengan margin, investor juga akan memiliki persyaratan margin pemeliharaan, yang mengharuskannya mempertahankan persentase modal tertentu di akun margin.
Jadi saat portofolio jatuh di bawah margin pemeliharaan, yang biasanya akibat menurunnya harga sekuritas, maka investor akan mendapatkan margin call dari broker.
Saat mendapatkan margin call, ada beberapa hal yang bisa dilakukan investor, yakni:
- Setor uang tunai tambahan ke akun hingga tingkat margin pemeliharaan.
- Transfer sekuritas tambahan ke akun hingga level margin pemeliharaan
- Jual sekuritas untuk menutupi kekurangan
Jika investor tidak bisa memenuhi margin call dengan cepat, maka broker bisa menjual sekuritas tanpa izin investor untuk menutupi kekurangan tersebut. Biasanya investor memiliki waktu dua hingga lima hari untuk menanggapi margin call, namun bisa lebih cepat lagi jika pasar sedang bergejolak.
Cara Menghindari Margin Call
Margin call bisa terjadi kapan saja, tapi kemungkinan besar terjadi selama pasar mengalami volatilitas tinggi. Namun ada cara yang bisa dilakukan investor untuk menghindarinya.
Cara termudah, tentu saja tidak memiliki akun margin. Kecuali jika Anda trader profesional, membeli sekuritas dengan margin bukan sesuatu yang diperlukan untuk mendapatkan pengembalian yang layak dari waktu ke waktu.
Namun jika memiliki akun margin, berikut beberapa yang bisa dilakukan untuk menghindari margin call:
- Siapkan uang ekstra. Memiliki uang tunai ekstra di akun akan membantu jika terjadi margin call. Menyetorkan dana tambahan adalah salah satu cara agar investor mematuhi persyaratan margin.
- Diversifikasi untuk membatasi volatilitas. Diversifikasi akan membantu membatasi kemungkinan penurunan ekstrem yang dapat memicu margin call dengan cepat. Sebaliknya, terlalu terkonsentrasi pada aset-aset yang bergejolak dapat membuat investor rentan terhadap penurunan tajam yang dapat memicu margin call.
- Lacak akun dengan cermat. Meskipun kebanyakan investor lebih baik tidak melihat portofolio mereka setiap hari, namun jika memiliki saldo margin yang signifikan, investor sebaiknya melacaknya setiap hari. Hal tersebut akan membantu investor untuk tetap mengetahui posisi portofolio dan apakah mendekati tingkat margin pemeliharaan.
(RNA)