CBRE mencatatkan sahamnya di bursa pada 9 Januari 2023. Pada perdagangan Jumat 17 Oktober 2025, CBRE ditutup di harga Rp1.415 per saham, turun 14,76 persen dari harga pembukaan sebelumnya.
Namun saham CBRE sudah tumbuh sebesar 108,09 persen dalam satu bulan terakhir. Jika dilihat hingga enam bulan terakhir, harga sahamnya sudah naik 5.140 persen. Pada semester pertama 2025, CBRE masih di perdagangkan di kisaran Rp20-Rp60 per saham.
2. PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK)
Dalam podcast bersama Ajaib Sekuritas, Andry Hakim mengakui keuntungan terbesarnya selama investasi 2025 berasal dari saham backdoor listing, salah satu yang pernah dibelinya adalah saham PACK.
PACK sebelumnya adalah saham perusahaan yang menjalankan bisnis perdagangan eceran kemasan plastik. Lalu perseroan mengubah haluan menjadi perusahaan holding yang berfokus pada sektor pertambangan mineral (nikel).
Saham PACK kini dikendalikan oleh PT Eco Energi Perkasa dengan kepemilikan sebanyak 753 juta saham, atau setara dengan 47,16 persen dari total saham terdaftar.
Pada perdagangan Jumat 17 Oktober 2025, saham PACK ditutup di harga Rp2.390 per saham, naik 9,63 persen. Dalam satu bulan terakhir, kenaikan harga sahamnya mencapai 20,40 persen.
Secara year on year, pertumbuhan harga saham PACK mencapai 5.331 persen. Pada akhir Oktober 2024, PACK masih di jual di bawah Rp100 per saham.
Meskipun terkenal dengan strategi backdoor listing-nya, Andry Hakim mewanti-wanti agar investor berhati-hati karena tidak semua saham backdoor listing memiliki potensi yang bagus dan layak dibeli.
Itulah informasi singkat tentang saham milik Andry Hakim.
(Nadya Kurnia)
Disclaimer: artikel ini bukanlah anjuran untuk jual atau beli saham, keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.