IDXChannel - Saat IHSG melemah, nilai tukar rupiah dan harga emas justru menguat. Harga 'si kuning' bahkan menembus rekor tertinggi baru atau All Time High (ATH) pada pagi hari ini, Jumat (14/3/2025).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 6.623. IHSG melemah saat mayoritas bursa saham di Asia bergerak di teritori positif.
Sementara rupiah hari ini dibuka menguat ke level Rp16.350 per USD. Memburuknya imbal hasil US Treasury 10 tahun ke kisaran 4,28 persen membuka kesempatan bagi dolar AS untuk melemah terhadap sejumlah mata uang di Asia, termasuk rupiah.
Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, IHSG dan rupiah secara keseluruhan masih dibayangi tekanan pada perdagangan hari ini.
Pergerakan IHSG mengalami tekanan setelah pasar saham di Amerika Serikat (AS) dilanda aksi jual pada perdagangan sebelumnya. Aksi jual terjadi karena kondisi ekonomi AS yang semakin dekat pada jurang resesi.
Dalam rilis inflasi produsen AS menunjukkan, laju tekanan inflasi AS mengalami pelemahan. Bahkan untuk rilis data inflasi inti produsen AS pada Februari mencatatkan deflasi 0,1 persen secara bulanan.
Kabar buruk lainnya, Komisi Eropa akan memberlakukan kenaikan tarif terhadap barang-barang dari AS, sehingga akan menambah beban bagi kinerja pasar keuangan secara keseluruhan.
"IHSG berpeluang untuk bergerak dalam rentang 6.570-6.650. Penguatan mata uang rupiah berpeluang menahan tekanan yang akan dialami oleh IHSG selama sesi perdagangan berlangsung," kata Gunawan dalam analisisnya, pagi ini.
"Rupiah berpeluang untuk bergerak di kisaran Rp16.330-Rp16.430 per USD selama sesi perdagangan hari ini," ujarnya.
Sementara itu, harga emas ditransaksikan menguat seiring dengan kekhawatiran memburuknya perang dagang serta potensi resesi yang akan terjadi di AS. Harga emas saat ini menguat ke level USD2.987 per ons troy atau sekitar Rp1,58 juta per gram.
"Harga emas saat ini menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah," kata Gunawan.
(Fiki Ariyanti)