sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Asing ‘Cabut’ hingga Tekanan GOTO-TLKM Cs, Window Dressing Bisa Gagal?

Market news editor Aldo Fernando - Riset
07/12/2022 12:54 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur selama lima hari pertama di Desember.  Apakah window dressing terancam tidak hadir di bursa kali ini?
Asing ‘Cabut’ hingga Tekanan GOTO-TLKM Cs, Window Dressing Bisa Gagal? (Foto: MNC Media)
Asing ‘Cabut’ hingga Tekanan GOTO-TLKM Cs, Window Dressing Bisa Gagal? (Foto: MNC Media)

Sedangkan, dalam 10 tahun belakangan, rata-rata kenaikan indeks saham acuan RI tersebut di Desember sebesar 3,02 persen. (Lihat tabel di bawah ini.)

Sederhananya, window dressing adalah istilah di pasar saham yang merujuk ke strategi para fund manager untuk mempercantik kinerja portofolio mereka pada akhir tahun.

Biasanya, para fund manager akan menjual saham dengan performa jelek dan membeli saham—terutama yang likuid--yang kinerjanya tokcer demi memoles porto di penghujung tahun.

Berkaitan dengan itu saham-saham blue chip (unggulan) cenderung memiliki performa positif selama Desember.

Karena itu, start IHSG yang buruk di awal bulan ini membawa pertanyaan, apakah rekor sempurna di Desember selama bertahun-tahun akan terputus?

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project William Hartanto menjelaskan, ini bisa jadi tahun pertama akhir tahun tanpa efek window dressing di BEI.

“Iya, kemungkinan ini jadi tahun pertama di mana IHSG engga memperlihatkan window dressing,” jelas William saat dihubungi IDXChannel, Rabu (7/12).

William menilai, hal tersebut lantaran harga saham yang mengalami penurunan  adalah yang punya bobot jumbo.

“[Saham] yang turun-turun ini punya bobot besar juga terhadap IHSG. Jadi, walaupun ada saham tertentu yang naik terus seperti BYAN, itu ketutup sama bobot saham-saham pemberat indeks ini,” lanjut William.

Soal target IHSG hingga tutup tahun, William menyebut, target optimis “hanya sampai 7.200,” sedangkan target pesimis di rentang 6.982-7.080.

“Ini dengan asumsi bahwa tekanan dari GOTO dll yang bobotnya besar terhadap IHSG masih menurun ya,” pungkas William.

Sementara, professional trader Linda Lee menjelaskan, masih ada 18 hari bursa sebelum Desember berakhir.

Window Dressing masih ada potensi sepanjang IHSG tidak jebol ke bawah 6695,” jelas pemegang sertifikasi Certified Financial Technician (CFTe) sekaligus penulis buku edukasi saham tersebut kepada IDXChannel, Rabu (7/12).

Kemudian, menyinggung dua saham yang mengalami tekanan jual akhir-akhir ini, GOTO dan TLKM, secara umum potensi penurunan harga saham masih ada.

“GOTO potensi turun masih terbuka, sentimen positif belum ada. TLKM bila ada kenaikan sementara menguji 3880. Potensi penurunan masih terbuka,” demikian jelas Linda. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement