IDXChannel - Emiten cat PT Avia Avian Tbk (AVIA) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan sebanyak 1,425 miliar atau sekitar 2,3 persen dari jumlah modal disetor dan ditempatkan AVIA.
Emiten keluarga taipan Hermanto Tanoko tersebut menyiapkan dana sebesar Rp1 triliun untuk merealisasikan rencana tersebut.
"Adapun biaya yang diperlukan untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan adalah maksimal Rp1 triliun," kata manajemen AVIA diketerbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (31/10/2023).
Buyback saham akan dilakukan dalam waktu paling lama 18 bulan setelah tanggal disetujuinya pembelian kembali saham perseroan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Adapun RUPSLB direncanakan digelar pada 7 Desember 2023 mendatang.
Manajemen menjelaskan, tujuan buyback saham agar perseroan memiliki fleksibilitas yang memungkinkan AVIA mempunyai mekanisme untuk menjaga kewajaran dan stabilitas harga saham AVIA jika menurut manajemen AVIA harga saham AVIA tidak mencerminkan kondisi nilai, kinerja, dan fundamental AVIA yang sebenarnya.
Harga saham yang saat ini dinilai belum mencerminkan nilai, kinerja, dan fundamental yang sebenarnya dari AVIA sebagai pemimpin pasar dalam industri cat dekoratif di Indonesia yang memiliki kinerja dan fundamental keuangan yang kokoh, antara lain dengan memperhatikan tingkat Price Earning Ratio (PER) AVIA.
Perseroan mengharapkan dengan aksi korporasi ini dapat memberikan tingkat pembelian yang lebih baik bagi pemegang saham perseroan melalui peningkatan laba per saham perseroan.
AVIA memperkirakan pelaksanaan buyback saham tidak akan menimbulkan dampak penurunan terhadap pendapatan perseroan. Ini mengingat perseroan memiliki modal kerja yang kuat dan arus kas yang memadai untuk mengeksekusi rencana tersebut.
Periode pembelian kembali saham peseroan diharapkan bisa dilakukan pada 8 Desember 2023-7 Juni 2025. AVIA berencana menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasuri.
(RNA)