IDXChannel – Sejumlah saham berkapitalisasi jumbo (big cap) merosot di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles lebih dari 1 persen. Investor sendiri masih menunggu sejumlah kabar penting pekan ini, termasuk wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan keputusan suku bunga.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.29 WIB, IHSG melorot 1,33% ke 7.077,05 dengan nilai transaksi Rp5,44 triliun dan volume perdagangan 13,08 miliar.
Hanya sebanyak 104 saham naik , 432 turun, dan 138 sisanya stagnan.
Penurunan pagi ini membuat kinerja IHSG melemah 0,73% dalam sepekan. Kendati, dalam sebulan indeks acuan tersebut masih menguat 2,75% dan sejak awal tahun (ytd) masih melonjak 7,46% alias terbaik se-Asia Pasifik.
Di tengah penurunan IHSG, sebanyak 10 saham ‘kelas atas’ merosot terkena tekanan aksi jual oleh investor.
Saham-saham tersebut dalam taraf tertentu merupakan penggerak IHSG berkat kapitalisasi pasar (market cap) yang jumbo. (Lihat tabel di bawah ini.)
Dikepung Sentimen Potensi Kenaikan Harga BBM Sampai Suku Bunga BI, Bagaimana IHSG Pekan Ini?
Menilik tabel di atas, saham emiten jasa transportasi online dan e-commerce GOTO menempati urutan pertama dengan penurunan 4,19%. Investor mulai melakukan aksi ambil untung atawa profit taking setelah saham GOTO cenderung naik pekan lalu.
Dikurangi hari ini, dalam sepekan saham emiten dengan market cap Rp379 triliun ini masih menguat 8,90%.
Di bawah GOTO, ada saham emiten bank digital ARTO yang juga turun 4,19%. Saham ini kembali melorot setelah mencoba pulih dari tren penurunan ke Rp10.975/saham pada 10 Agustus lalu.
Tidak hanya GOTO-ARTO, the big four perbankan pun kompak melemah pagi ini.
Saham BBNI turun 2,06%, BBRI minus 0,70%, BBCA terkoreksi 0,63%, dan BMRI memerah 0,59%.
Apabila digabungkan kesepuluh saham emiten di atas memiliki market cap Rp3249,44 triliun atau sekitar 35% dari total market cap IHSG. Karenanya, tidak mengherankan apabila pergerakan sahamnya turut mempengaruhi kinerja IHSG.