sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Awal Tahun Indah buat yang ‘Serok’ GOTO, Sahamnya Melesat Lagi

Market news editor Aldo Fernando - Riset
13/01/2023 10:28 WIB
Kenaikan emiten jasa ride hailing dan e-commerce tersebut turut menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini.
Awal Tahun Indah buat yang ‘Serok’ GOTO, Sahamnya Melesat Lagi. (Foto: GoTo)
Awal Tahun Indah buat yang ‘Serok’ GOTO, Sahamnya Melesat Lagi. (Foto: GoTo)

IDXChannelSaham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melonjak di lanjutan sesi I, Jumat (13/1/2023). Kenaikan emiten jasa ride hailing dan e-commerce tersebut turut menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.12 WIB, saham GOTO melesat 6,19 persen ke Rp102 per saham.

Nilai transaksi GOTO terbesar di bursa, mencapai Rp282,4 miliar. Demikian pula volume perdagangan menjadi yang terjumbo, sebesar 2,8 miliar saham.

Kendati secara jangka panjang masih downtrend, tren jangka pendek GOTO menguat. Ini terlihat dari kenaikan 12,09 persen selama periode 2-13 Januari 2023 alias secara year to date (ytd).

Dengan kenaikan sejauh ini, GOTO mencoba rebound  setelah anjlok lebih dari 70 persen sepanjang 2022.

Sementara, IHSG bergerak fluktuatif pagi ini, dengan kenaikan tipis 0,05 persen.

Dengan penguatan GOTO dan bermodal kapitalisasi pasar (market cap) Rp120,81 triliun, bisa dikatakan GOTO turun menahan IHSG dari penurunan sejauh ini.

Catatan saja, selain GOTO, saham big cap lainnya, emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik 1,63 persen.

Sementara, bank raksasa menjadi pemberat indeks, seperti duo bank PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masing-masing terkoreksi 0,61 persen dan 0,67 persen.

Pandangan Optimistis ‘Rumah’ Riset

Kembali ke soal GOTO.

Iklim ketidakpastian global di tengah kenaikan suku bunga oleh bank sentral bank utama hingga perkara profitabilitas perseroan menjadi sentimen negatif untuk saham GOTO, termasuk saham teknologi lainnya, pada tahun lalu.

Kendati suasana ‘kebatinan’ pasar masih belum beranjak dari isu-isu negatif di muka, termasuk risiko resesi, sejumlah riset analis masih menyuarakan kepedean mereka terhadap kinerja GOTO.

Sebut saja, analis BRI Danareksa Sekuritas dalam riset yang terbit pada Senin (9/1/2023), tetap percaya bahwa GOTO bisa meraih margin kontribusi positif pada kuartal III 2023 dan EBITDA akan di teritorial positif pada 2025.

Hal tersebut tetap bisa tercapai, demikian jelas BRI Danareksa, bahkan ketika tidak ada lagi penggalangan dana baru oleh GOTO ke depan.

GOTO sendiri sudah memberlakukan fee anyar kepada pedagang (merchants) toko online (Tokopedia).

BRI Danareksa yakin, penyesuaian fee akhir-akhir ini akan mampu membantu kenaikan take rate (komisi dari transaksi pihak ketiga, seperti merchant) Tokopedia menjadi 4%+ pada kuartal kedua 2023.

Dari segmen jasa ojek online (ojol), pemulihan mobilitas masyarakat juga bisa menjadi sentimen positif bagi GOTO.

Gojek telah menaikkan fee komisi yang dibebankan ke pengemudi (driver) di Singapura dari 10 persen menjadi  15 persen. Grab sendiri sebesar 20 persen.

Sementara di Jakarta, layanan taksi online Gocar mencoba masuk ke segmen market anyar, dengan berekspansi ke layanan kendaraan mewah (luxury).

Selain dari duo segmen e-commerce dan ojol di atas, BRI Danareksa melihat, Gofinancial menjadi penggerak (driver) untuk pertumbuhan dan kohensi ekosistem GOTO.

 “Gopay akan tetap menjadi katalis adopsi utama dan dengan layanan Gofood, Gobiz, Gomodal, dan Gokashir, Gopay dapat mencapai lebih banyak penetrasi,” jelas analis BRI Danareksa dalam risetnya, dikutip IDXChannel, Selasa (10/1).

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement