sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Babak Baru Restrukturisasi Utang WIKA, Teken MRA dengan 11 Lembaga Keuangan Rp20,58 Triliun

Market news editor Fiki Ariyanti
24/01/2024 17:09 WIB
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan 11 lembaga keuangan menyepakati Master Restructuring Agreement (MRA) dengan nilai outstanding sebesar Rp20,58 triliun.
Babak Baru Restrukturisasi Utang WIKA, Teken MRA dengan 11 Lembaga Keuangan Rp20,58 Triliun (Foto MNC Media)
Babak Baru Restrukturisasi Utang WIKA, Teken MRA dengan 11 Lembaga Keuangan Rp20,58 Triliun (Foto MNC Media)

Selain restrukturisasi keuangan, metode stream penyehatan yang telah dirumuskan oleh WIKA menunjukkan progres. Metode penguatan struktur permodalan telah mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) RI No 76 Tahun 2023 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2024 dan persetujuan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue lewat RUPSLB 12 Januari 2024.

Perseroan juga mengambil langkah perbaikan portofolio orderbook di mana pada saat ini, 93% dari proyek yang dikerjakan WIKA telah menggunakan mekanisme monthly progress payment, sehingga proyek-proyek yang dimiliki WIKA mampu beroperasi secara mandiri, berubah signifikan dibandingkan periode 2016 yang mana proyek dengan mekanisme tersebut hanya sebesar 40% dari total portofolio WIKA. 

Sementara itu, penguatan tata kelola dan manajemen risiko dengan tiga program telah terealisasi pada 2023 oleh perseroan, yaitu pemuktahiran sistem ERP secara menyeluruh, baik di proyek yang dikerjakan WIKA dengan mekanisme Kerja sama Operasi (KSO) dan non KSO.

Juga penerapan four eyes principles, dan aktivasi Digital Control Tower (DCT) sebagai fasilitas pemantauan kinerja perusahaan secara real time dengan mengintegrasikan aplikasi untuk memperoleh data-data sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat dan lebih akurat.

Metode percepatan penagihan piutang bermasalah juga telah membuahkan hasil dengan dibentuknya Divisi Asset Management yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi dan terbukti telah menunjukkan penurunan nilai piutang bermasalah sebesar 21% hingga September 2023 dibandingkan Desember 2022.

Agung menambahkan, realisasi dari berbagai program tersebut menunjukan bahwa metode penyehatan sebagai bagian dari transformasi yang tengah berlangsung are on the right track dan diyakini mampu membawa WIKA kembali pada kejayaan sekaligus mencapai keberlanjutannya.

"Ini menunjukan kesungguhan kami dalam melakukan transformasi, sehingga WIKA bisa menjadi lebih kuat dan siap melangkah lebih jauh di masa depan," tukasnya.

Berdasarkan data RTI Business, saham WIKA masih disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai buntut dari gagal bayar pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I tahun 2020 Seri A yang jatuh tempo pada 18 Desember 2023 senilai Rp184 miliar.

(FAY)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement