Investor dapat menyetor uang tunai atau sekuritas yang dibeli dengan uang pinjaman. Jika investor tidak mematuhi, broker dapat melikuidasi jaminan investor untuk mengembalikan margin pemeliharaan.
Risiko Membeli Saham dengan Margin
Pada dasarnya, membeli dengan margin menyiratkan bahwa seseorang berinvestasi dengan uang pinjaman. Meski memungkinkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan investasi biasa, namun juga kerugian yang lebih tinggi.
Keuntungan ini bisa menarik di pasar bullish, namun ketika gagal, investor bisa berutang lebih banyak daripada yang seharusnya diperdagangkan.
Beberapa risiko yang bisa diderita investor saham yang menggunakan margin, di antaranya:
1. Bisa kehilangan lebih dari investasi awal
Risiko terbesar dari membeli dengan margin adalah bisa kehilangan lebih banyak uang daripada yang diinvestasikan pada awalnya. Penurunan sebesar 50 persen atau lebih dari saham yang setengahnya didanai menggunakan dana pinjaman, sama dengan kerugian 100 persen atau lebih pada portofolio, ditambah bunga dan komisi.