sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bakal IPO di AS, Grab Siapkan Diri Hadapi Para Pesaingnya

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
02/12/2021 11:00 WIB
Grab memangkas perkiraan pendapatan setahun penuh, dengan alasan masih ada ketidakpastian atas kebijakan pembatasan pandemi.
Bakal IPO di AS, Grab Siapkan Diri Hadapi Para Pesaingnya (FOTO:MNC Media)
Bakal IPO di AS, Grab Siapkan Diri Hadapi Para Pesaingnya (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Grab sebentar lagi bakal menggelar aksi korporasi pencatatan saham perdana atau IPO di bursa Nasdaq Amerika Serikat (AS). 

Setelah merger dengan Altimeter yang notabene merupakan perusahaan cangkang / special purpose acquisition company (SPAC) senilai USD40 miliar, saham Grab akan diperdagangkan dengan menggunakan kode saham 'GRAB'. 

Listing di Wall Street menjadi titik tertinggi bagi perusahaan asal Singapura berusia sembilan tahun tersebut, yang memulai operasi awalnya sebagai aplikasi ride-hailing, dan kini sudah merambah di 400 kota di delapan negara dengan menawarkan pelayanan pengiriman makanan, pembayaran, asuransi, hingga produk investasi. 

"Listing ini akan jadi fokus utama bagi pasar, khususnya bakal memberi potensi persaingan yang semakin agresif ke depan," Analis Smartkarma, Angus Mackintosh, dilansir Reuters, Kamis (2/12/201). 

Saingan Grab tingkat regional seperti Sea, kemudian dari Indonesia ada Grup GoTo juga dikabarkan terus meningkat. Ini memberi sinyal volume perdagangan ekonomi digital di kawasan tersebut akan berlipat ganda menjadi USD360 miliar pada tahun 2025. 

Grab didirikan oleh Anthony Tan, sekaligus ebagai chief executive-nya, dan Tan Hooi Ling, yang mengembangkan perusahaan yang berawal dari ide dalam kompetisi ventura Harvard Business School pada tahun 2011. 

Sebagai CEO, Tan (39) telah memperluas layanan Grab setelah diluncurkan pada awalnya sebagai aplikasi taksi di Malaysia pada 2012, yang kemudian kantor pusatnya dipindahkan ke Singapura. 

Menilik laporan keuangan Grab hingga kuartal III-2021 tampak masih tertekan 9% sebesar USD157 juta, dengan EBITDA yang melebar 66% menjadi USD212 juta. 

Pada bulan September, Grab memangkas perkiraan pendapatan setahun penuh, dengan alasan masih ada ketidakpastian atas kebijakan pembatasan pandemi. 

Melalui mergernya via SPAC, Grab berhasil meraup USD4,5 miliar, termasuk suntikan modal senilai USD750 juta dari investor Silicon Valley Altimeter Capital Management dalam kesepakatan yang dibuat pada bulan April lalu.

(SANDY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement