Dengan penyelesaian aksi korporasi ini, Roy menjelaskan, rasio debt to assets Perseroan turun menjadi 39 persen dari 63 persen akhir tahun lalu.
Sedangkan rasio debt to equity Perseroan juga turun signifikan menjadi 64 persen dari 167 persen pada akhir 2023. Per 30 September 2024 lalu BNBR juga berhasil mencatatkan laba ditahan sebesar Rp636,3 miliar dari sebelumnya defisit Rp19,5 triliun yang telah berhasil dieliminasi lewat aksi korporasi kuasi reorganisasi.
"Rangkaian aksi korporasi yang dilakukan selama ini telah terlihat membuahkan hasil yang positif, dan dalam waktu dekat akan tiba di tahap akhir restrukturisasi di mana hasilnya telah dapat tercermin di neraca Perseroan," ujar Roy.
Roy pun mengeklaim bahwa saat ini kondisi neraca Perseroan telah memiliki struktur liabilitas dan ekuitas yang sangat baik. Setelahnya, BNBR akan
fokus memperkuat sisi operasional bisnis di seluruh sektor di unit usaha, termasuk pengembangan bisnis baru di proyek-proyek strategis.
Hingga triwulan III-2024 lalu sendiri, BNBR tercatat telah kembali berhasil menurunkan liabilitas sebesar 38 persen, menjadi sebesar Rp2,75 triliun per September 2024, berbanding Rp4,44 trilin pada periode sama di 2023 lalu.