Selain membangun pelabuhan kata Farid, pihaknya juga akan menyiapkan sejumlah peralatan yaitu Container Crane (CC), Reach Stacker (RS), Head Truck, Tronton dan Forklift untuk menunjang kegiatan bongkar muat di pelabuhan yang akan mulai dibangun pada 2020 dan direncanakan rampung pada 2024 mendatang.
Pelabuhan Lok Tuan Bontang, ungkap Farid Padang, perlu dibangun terminal petikemas untuk mengakomodasi kegiatan bongkar muat petikemas, mengantisipasi pertumbuhan arus barang, menekan biaya logistik serta untuk mengantisipasi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut yang diperkirakan lebih dari 3%. “Mengingat pertumbuhan ekonomi wilayah Bontang dalam 5 tahun terakhir sekitar 3%,” ujarnya.
Lebih lanjut Farid mengatakan, Pelabuhan Umum Lok Tuan Bontang juga dikembangkan karena menjadi salah satu gate way wilayah Kaltim, selain Balikpapan dan Samarinda, serta dilalui oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.
Sekadar diketahui, Pelabuhan Lok Tuan dibangun oleh Pemerintah Kota Bontang menggunakan dana APBD. Kerja sama pengoperasian Pelabuhan Lok Tuan oleh PT Pelabuhan Indonesia IV sudah berlangsung sejak 1 Desember 2016 sampai dengan 30 November 2021.
Skema kerja sama adalah bagi hasil melalui kontribusi tetap, profit sharing, retribusi dan kegiatan meliputi bongkar muat general cargo, penumpang dan pelabuhan rakyat (pelra). (*)