Tidak kalah drastis, saham SNLK yang bergerak di sektor perhotelan juga melemah tajam 38,27 persen, dari Rp980 menjadi Rp605 per lembar.
Nilai transaksi mingguan saham ini mencapai Rp18,67 miliar dengan volume perdagangan sebesar 28,01 juta saham. Meskipun tertekan secara mingguan, dalam kurun waktu setahun, saham SNLK masih mencatatkan kenaikan 16,35 persen.
Berikut saham lainnya yang masuk daftar top losers:
1. PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk (AKSI) anjlok 41,45 persen ke Rp178 dari Rp304
2. PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK) jatuh 38,27 persen ke Rp605 dari Rp980
3. PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) terkapar 30,15 persen ke Rp950 dari Rp1.360
4. PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD) merosot 26,46 persen ke Rp1.320 dari Rp1.795
5. PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE) tertekan 25,85 persen ke Rp760 dari Rp1.025
6. PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) melemah 25,33 persen ke Rp56 dari Rp75
7. PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) longsor 22,41 persen ke Rp90 dari Rp116
8. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) koreksi 21,37 persen ke Rp92 dari Rp117
9. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) turun 21,19 persen ke Rp238 dari Rp302
10. PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) melandai 21,12 persen ke Rp127 dari Rp161.
(Dhera Arizona)