IDXChannel – Sejumlah saham batu bara utama melesat pagi ini, Jumat (27/1/2023). Investor merespons positif rebound harga futures batu bara kemarin.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten terafilisasi Luhut Binsar Pandjaitan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memimpin kenaikan hingga 8,77 persen ke Rp620 per saham.
Di posisi kedua, saham PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) terapresiasi 2,94 persen, rebound dari koreksi 5,56 persen pada Kamis (26/1) kemarin.
Saham Grup Indika PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) masing-masing naik 2,49 persen dan 3,92 persen.
Lebih lanjut, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT ABM Investama Tbk (ABMM), dan emiten BUMN PT Bukit Asam Tbk (PTBA) secara berturut-turut menguat 1,49 persen, 1,62 persen, dan 1,18 persen.
Tidak hanya nama-nama di atas, saham Grup Adaro PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan Grup Astra PT United Tractors Tbk (UNTR) terangkat 1,00 persen dan 0,99 persen.
Nama lainnya, ada saham yang dikendalikan Grup Bakrie dan Grup Salim PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan emiten milik Grup Rajawali PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) masing-masing naik 0,65 persen dan 0,72 persen.
Pada Kamis, harga batu bara Newcastle kontrak Februari menguat 2,37 persen secara harian ke USD259,25 per ton.
Kendati rebound, dalam 5 hari terakhir, harga batu bara masih anjlok 19,73 persen dan berada di level terendah sejak Maret 2022 lalu.
Menurut catatan Montelnews (25/1), penurunan tajam harga batu bara, termasuk anjlok hingga 15 persen pada Rabu lalu, terjadi seiring tekanan pasokan yang melimpah, permintaan yang melemah dan sinyal bearish dari pasar gas alam. (ADF)