"Tidak perlu (menjadikan laba sebagai modal ditahan), karena kecukupan modal kami sudah kuat. Jadi (laba yang di dapat) sudah pasti akan dikembalikan sepenuhnya kepada pemegang saham sebagai dividen," tutur Sunarso.
Sebelumnya, dalam kesempatan terpisah, BBRI juga mengklaim telah menyumbang dividen sebagai penerimaan negara sebesar Rp136,5 triliun dalam lima tahun terakhir.
"Kontribusi kami secara economic value dalam lima tahun terakhir mencapai Rp136,5 triliun, yang telah digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan (meningkatkan) kesejahteran rakyat," ujar ujar Corporate Secretary BBRI, Aestika Oryza Gunarto.
Tak hanya berkontribusi dari segi economic value, menurut Aestika, BBRI juga turut berkontribusi terhadap negara dalam bentuk berbagai bantuan sosial yang dilakukan melalui program BRI Peduli, yang sepanjang 2021 hingga 2022 telah terkucurkan sekitar Rp21 miliar untuk perbaikan dan pembangunan sekolah di pelosok dan pedalaman wilayah di seluruh Indonesia.
"Beberapa sekolah yang sudah kami renovasi di antaranya di Denpasar, Makasar, Manado, Malang, Semarang, Jogyakarta, Medan, Padang, Pekanbaru, Banjarmasin, Jayapura, dan Jakarta. Untuk tahun ini BRI Peduli juga telah salurkan Rp500 juta untuk renovasi MI (Madrasah Ibtidaiyah) Al-Badriyah, Kampung Gunung Geulis, Sukaraja, Bogor," tegas Aestika. (TSA)