Kinerja Keuangan ABMM Lebih ‘Moncer’ di Semester I-2022
Tak seperti DILD, perusahaan koleksi saham Lo Kheng Hong yang bergerak di pertambangan batu bara, yaitu ABMM malah mencatatkan kinerja keuangan yang ‘moncer’ di semester I-2022.
Adapun pendapatan dari kontrak pelanggan tumbuh sebesar 51,82 persen menjadi USD652,21 juta atau setara dengan Rp9,68 triliun (asumsi kurs Rp14.848/USD) di periode ini.
Sedangkan laba bersih yang dibukukan juga melesat hingga 73,70 persen secara yoy, yaitu sebesar USD95,49 juta atau setara Rp1,42 triliun.
Total aset ABMM juga bertumbuh sebesar 18,12 persen, dari USD1,03 miliar (Rp15,39 triliun) di semester I-2021 menjadi USD1,22 miliar (Rp18,18 triliun) di semester I-2022.
Ditelisik dari laporan keuangannya, sejumlah segmen pendapatan ABMM melesat di semester I-2022. Adapun pendapatan yang mengalami kenaikan terbesar yaitu perdagangan bahan bakar, yaitu mencapai 97,03 persen menjadi USD1,87 juta (Rp27,77 miliar).
Sementara segmen pendapatan dari kontraktor tambang dan batu bara juga melesat hingga 56,39 persen menjadi USD558,73 juta (Rp8,29 triliun) di semester I-2022.
Dua sumber pendapatan lainnya yang ikut naik di periode ini adalah logistik dan sewa kapal (37,35 persen) dan Divisi Site Services dan repabrikasi (31,51 persen).
Asal tahu saja, menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), yang dirilis di website BEI, Senin (15/8/2022), Lo Kheng Hong tercatat memiliki 651.416.700 saham DILD atau 6,28% per 12 Agustus 2022. Sementara, Pak Lo, sebutan akrab Lo Kheng Hong, menggenggam saham ABMM sebesar 3,107%.
Periset: Melati Kristina
(ADF)