Secara historis, saham GRAB menanjak 3,72% dalam sepekan, dengan performa sebulan tumbuh 16,29% dengan range di level 2,51 - 3,59.
Meski begitu, secara year to date atau selama tahun berjalan, saham GRAB masih tertekan 56,94%, mengingat pernah menyentuh level tertingginya di level 7,33.
Sedangkan apabila ditarik sejak perdana listing di Nasdaq -tepat hari ini setahun yang lalu (2/12/2021), GRAB juga masih terpuruk sekitar 65%, menurut Bloomberg.
Dari sisi keuangan, kedua perusahaan yang sama-sama memiliki brand dominan warna hijau itu tampak masih memerah alias rugi. GOTO mengalami rugi Rp20,9 triliun hingga kuartal III/2022, sedangkan GRAB juga mencatatkan net loss sebesar USD342 juta atau setara Rp5,21 triliun (asumsi kurs Rp15.260).
Adapun pendapatan GOTO per 30 September 2022 mencapai Rp7,96 triliun, sedangkan GRAB membukukan revenue sebanyak USD382 juta atau setara Rp5,82 triliun.
(FRI)