Padahal BRRC termasuk emiten pendatang baru, di mana resmi listing perdana di BEI pada 9 Januari 2025.
Pada debut perdananya, BRRC mematok harga Rp210. Namun kini, harga sahamnya berada di Rp63. Artinya sudah jatuh 70 persen dari sejak melantai di Bursa.
Sedangkan saham DOOH dikunci Bursa pada perdagangan 31 Januari karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Harga saham emiten periklanan tersebut melonjak 34,26 persen dalam sepekan dan melejit 150 persen dalam sebulan.
Berbeda, saham WIFI terus melesat diketahui kena suspensi karena harga sahamnya naik signifikan. Bahkan berkali-kali tembus Auto Reject Atas (ARA) pada pertengahan Januari ini seiring masuknya investasi dari Adik Prabowo Subianto, Hashim S. Djojohadikusumo. Selain itu, Arwin Rasyid, dan Fadel Muhammad yang kini menjadi bagian dari pemegang saham WIFI.
Dalam sepekan, saham WIFI naik 18,36 persen dan melejit 198,78 persen dalam sebulan.
(Fiki Ariyanti)