Dari daftar pipeline perusahaan yang akan IPO, sebanyak tujuh perusahaan berasal dari sektor konsumer non siklikal. Dari sektor konsumer siklikal ada dua perusahaan. Kemudian dua perusahaan lainnya yang berasal dari sektor energi.
Lalu, masing-masing dua perusahaan yang antre IPO berasal dari sektor keuangan, sektor kesehatan, sektor industri dan sektor teknologi. Sementara itu, terdapat satu perusahaan berasal dari sektor bahan baku atau basic materials dan satu perusahaan dari sektor transportasi.
Nyoman menyampaikan bahwa BEI senantiasa mendorong perusahaan yang memiliki rencana IPO dan menjadi perusahaan tercatat untuk tumbuh bersama pasar modal Indonesia, baik dari sektor teknologi maupun sektor lainnya.
Dalam prosesnya, lanjut dia, BEI juga mengedepankan kesiapan dan kualitas dari perusahaan yang berencana mencatatkan sahamnya di BEI, dengan tujuan untuk menjaga kepercayaan investor.
“Terkait hal tersebut, kami melibatkan para stakeholder di pasar modal, seperti penjamin emisi efek, kantor akuntan publik, konsultan hukum, dan lain-lain,” kata dia.
(NIY)