sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BEI Cecar Samator (AGII) Imbas Kerap Telat Sampaikan Laporan Keuangan

Market news editor Rahmat Fiansyah
17/07/2025 09:38 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengirimkan surat kepada manajemen PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) untuk menanyakan keterlambatan laporan keuangan.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengirimkan surat kepada PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) soal keterlambatan laporan keuangan. (Foto: Dok. Samator)
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengirimkan surat kepada PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) soal keterlambatan laporan keuangan. (Foto: Dok. Samator)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengirimkan surat kepada manajemen PT Samator Indo Gas Tbk (AGII). Salah satu poin utama yang ditanyakan yakni keterlambatan penyampaian laporan keuangan.

Emiten produsen gas industri tersebut terlambat melaporkan data keuangan sejak 2023, yakni laporan keuangan konsolidasian 2023 dan 2024 serta laporan keuangan interim kuartal I-2025.

Wakil Direktur Utama Samator, Imelda Mulyani Harsono menjelaskan, keterlambatan tersebut terjadi karena beberapa faktor. Untuk laporan keuangan 2023, kata dia, akibat pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit.

"Dari sebelumnya KAP Hadori Sugiarto Adi & Rekan menjadi KAP Purwantono, Sungkoro, & Surja, sehingga proses audit memakan waktu yang lebih lama," kata Imelda dalam surat jawaban kepada BEI, Kamis (17/7/2025).

Untuk laporan keuangan 2024, kata dia, keterlambatan terjadi karena adanya perubahan prosedur audit yang diterapkan KAP sehingga jumlah sampel yang diperlukan menjadi lebih banyak dan berimbas pada proses audit yang lebih lama.

"Keterlambatan penyampaian laporan keuangan 31 Desember 2024 mengakibatkan laporan
keuangan Maret 2025 tidak dapat disampaikan tepat waktu karena saldo awal 1 Januari 2025
harus menunggu proses audit tahun buku 2024 rampung," tuturnya.

Sebagai mitigasi ke depan, perseroan telah melakukan perbaikan dari aspek kerapian, ketepatan, dan akurasi dalam proses filing dan input dokumen. Dengan begitu, waktu yang diperlukan untuk menyiapkan dokumen sampel audit menjadi lebih singkat.

"Perseroan juga secara bertahap menerapkan rekomendasi dari Akuntan Publik untuk perbaikan proses," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Samator juga memastikan tidak ada gangguan operasional dan kinerja. Saat ini, Samator memiliki 58 pabrik dan 103 filling stations yang tersebar di seluruh Tanah Air.

Ke depan, perseroan juga akan menambah filling stations baru, meningkatkan penjualan produk non air-gas, serta melakukan pengembangan aplikasi produk baru untuk meningkatkan daya jual ke pelanggan.

Pada 2024, Samator mencatat pendapatan Rp2,91 triliun, naik dibandingkan 2023 yang sebesar Rp2,82 triliun. Sementara laba bersih pada 2024 tercatat Rp105 miliar, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp165 miliar.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement