sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BEI Himpun Dana IPO, Surat Utang hingga Aksi Korporasi Lainnya Capai Rp193 Triliun di 2024

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
25/06/2025 13:43 WIB
Terdapat pencatatan 41 saham baru, 144 emisi Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) baru
BEI Himpun Dana IPO, Surat Utang hingga Aksi Korporasi Lainnya Capai Rp193 Triliun di 2024 (FOTO:iNews Media Group)
BEI Himpun Dana IPO, Surat Utang hingga Aksi Korporasi Lainnya Capai Rp193 Triliun di 2024 (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan total penghimpunan dana dari penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), penerbitan surat utang dan aksi korporasi lainnya mencapai Rp193 triliun di 2024 lalu.

Secara rinci, terdapat pencatatan 41 saham baru, 144 emisi Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) baru, 15 saham tambahan hasil konversi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan 81 saham tambahan hasil konversi Waran. 

“Adapun kontribusi penghimpunan dana yang berasal dari 41 saham baru tersebut sebesar Rp14,4 triliun. Sedangkan, kontribusi terbesar penghimpunan dana sepanjang tahun 2024 berasal dari emisi EBUS sebesar Rp143,6 triliun,” kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam konferensi pers usai RUPST secara daring pada Rabu (25/6/2025).

Iman menyebut, momentum pertumbuhan tersebut masih berlanjut pada 2025 ini dengan jumlah pencatatan saham baru sampai dengan akhir Mei 2025 sebanyak 14 saham baru. Dari total saham baru tersebut, tiga di antaranya merupakan IPO perusahaan lighthouse yang merupakan IPO dengan kriteria kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun, serta free float 15 persen atau nilai kapitalisasi pasar free float lebih dari Rp700 miliar. 

“Sampai dengan Mei 2025, secara keseluruhan jumlah perusahaan tercatat saham telah mencapai 956 dan secara regional BEI menduduki posisi ke-2 di ASEAN untuk total perusahaan tercatat saham, serta menjadi bursa dengan pertumbuhan kedua tertinggi meningkat sebesar 1,38 persen secara global,” ujar Iman.

Dari sisi permintaan, pada akhir 2024 total jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 14,8 juta atau mengalami peningkatan sebesar 1,7 juta single investor identification (SID). Partisipasi investor ritel pun masih terjaga selama 2024 dengan dominasi jumlah investor muda dari generasi milenial dan Z. 

“Hal tersebut mencerminkan keyakinan investor terhadap pasar modal Indonesia masih cukup terjaga meski dihadapkan pada situasi ekonomi global dan domestik yang penuh ketidakpastian,” tutur Iman.

Adapun, untuk mendukung pertumbuhan investor pasar modal secara berkelanjutan, pada tahun lalu BEI telah melaksanakan lebih dari 34 ribu kegiatan edukasi, atau meningkat sebesar 86 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 59 juta orang.

Selain itu, BEI juga senantiasa memperluas jaringan distribusi melalui 967 Galeri Investasi (GI) BEI dan 29 Kantor Perwakilan (KP) BEI. Perluasan jaringan distribusi informasi juga meningkat melalui IDX Mobile yang sampai saat ini telah memiliki 242 ribu pengguna. 

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement