sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Beralih ke Sektor Logistik, Tirta Mahakam (TIRT) Borong 20 Kapal Angkut Komoditas

Market news editor Desi Angriani
23/09/2025 19:18 WIB
Kapal-kapal itu akan dioperasikan untuk menyediakan jasa pengangkutan berbagai komoditas, khususnya bauksit, batubara, dan tandan buah segar (TBS).
Beralih ke Sektor Logistik, Tirta Mahakam (TIRT) Borong 20 Kapal Angkut Komoditas (Foto: dok commons.wikimedia)
Beralih ke Sektor Logistik, Tirta Mahakam (TIRT) Borong 20 Kapal Angkut Komoditas (Foto: dok commons.wikimedia)

IDXChannel - PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) melakukan  transformasi bisnis besar-besaran dengan beralih ke bidang jasa angkutan laut untuk komoditas.

Perubahan bisnis tersebut lantaran industri kayu lapis sudah tidak lagi menawarkan prospek usaha yang menjanjikan bagi TIRT. Sebaliknya, sektor angkutan laut dinilai memiliki potensi pertumbuhan lebih besar serta mampu memberikan nilai tambah jangka panjang bagi kelangsungan bisnis perseroan.

Sebagai langkah awal, TIRT akan mengakuisisi 20 unit kapal tunda (tugboat) dan kapal tongkang (barge). Armada ini akan dibeli dari perusahaan afiliasi, yakni PT Lima Srikandi Jaya (LSJ), PT Mitra Kemakmuran Line (MKL), dan PT Antar Sarana Rekasa (ASR).

Dana pembelian armada kapal tersebut bersumber dari fasilitas pinjaman yang diberikan oleh PT Harita Jayaraya (HJR). Kapal-kapal itu akan dioperasikan untuk menyediakan jasa pengangkutan berbagai komoditas, khususnya bauksit, batubara, dan tandan buah segar (TBS), baik untuk pihak afiliasi maupun pihak ketiga.

"Besaran dana pinjaman dari HJR oleh TIRT dapat dilunasi pada
saat jatuh tempo, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa besaran dana dari objek transaksi adalah wajar," tutur manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (23/9/2025).

Manajemen Tirta Mahakam menekankan, prospek industri angkutan laut di masa depan akan sangat ditentukan oleh kemampuan pelaku usaha dalam konsolidasi, penerapan digitalisasi, serta adaptasi terhadap tuntutan pasar global terkait keberlanjutan dan pengurangan emisi.

Diversifikasi muatan juga akan menjadi strategi penting, termasuk pengangkutan komoditas curah lain seperti nikel, untuk mengurangi ketergantungan terhadap batubara di tengah dinamika transisi energi global.

Dalam lanskap persaingan yang ketat, keberhasilan emiten pelayaran akan sangat bergantung pada kekuatan modal, efisiensi biaya, daya saing armada, serta strategi bisnis yang tangguh dalam menghadapi volatilitas pasar.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement