"Jumlah laba bersih ini merupakan pencapaian laba bersih per kuartal tertinggi perusahaan," kata Sudjono, baru-baru ini.
Perseroan membukukan pendapatan senilai Rp1,6 triliun sepanjang kuartal I-2023 atau tumbuh 39,0% yoy. Di sisi lain, biaya operasional perusahaan tercatat sebesar Rp1,0 triliun atau naik 46,8% yoy sejalan dengan peningkatan kegiatan operasional perusahaan guna mendukung pertumbuhan piutang selama satu tahun terakhir.
BFIN juga mencatatkan peningkatan total aset sebesar 46,5% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp24,0 triliun, atau naik 9,3% dibandingkan dengan total aset di akhir 2022.
Kenaikan ini didukung oleh realisasi pembiayaan baru di kuartal I-2023 yang melambung 53,9% yoy atau senilai Rp6,3 triliun. Angka ini serupa dengan nilai pembiayaan baru sepanjang kuartal IV-2022.
Per 31 Maret 2023, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) terpantau rendah di bawah posisi 1%, yakni level bruto 1,06% dan neto 0,43% dengan cakupan penyisihan 3,8 kali. Piutang pembiayaan bersih terkumpul Rp21,4 triliun atau meningkat 45,0% dibandingkan periode kuartal I-2022.
(FAY)