Kehadiran SBK, kata Agusman, semakin memperkaya instrumen di pasar keuangan. Hal ini semakin memudahkan menjalankan kebijakan moneter.
“Kalau sekarang instrumen minim, bisa dikatakan volatilitas di suku bunga hingga nilai tukar sangat besar. Asing akan cepat keluar termasuk investor sangat terbatas. Dengan demikian sulit bagi BI untuk masuk ke sektor riil,” pungkasnya. (*)