sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BI Turunkan Suku Bunga, Saham Properti Menghijau

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
17/09/2025 15:15 WIB
Saham-saham emiten properti dan real estat menguat pada perdagangan Rabu (17/9/2025), menyusul respons positif investor terhadap keputusan Bank Indonesia (BI).
BI Turunkan Suku Bunga, Saham Properti Menghijau. (Foto: Freepik)
BI Turunkan Suku Bunga, Saham Properti Menghijau. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham-saham emiten properti dan real estat menguat pada perdagangan Rabu (17/9/2025), menyusul respons positif investor terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) yang di luar dugaan menurunkan suku bunga acuan pada sore hari.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.04 WIB, saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) melesat 4,26 persen ke Rp392 persen, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) meningkat 3,93 persen, PT Intiland Development Tbk (DILD) mendaki 2,17 persen.

Kemudian, saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) terkerek 2,05 persen, PT Sentul City Tbk (BKSL) tumbuh 1,43 persen, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) 1,75 persen.

Nama-nama lainnya, saham LPKR menghijau 0,97 persen, CBDK 0,82 persen, MDLN 1,35 persen, dan APLN 1,89 persen.

Indeks sektor properti (IDXPROPERTY) juga meningkat 1,25 persen, seiring kenaikan mayoritas sektor lainnya.

Penurunan suku bunga acuan BI umumnya menjadi angin segar bagi sektor properti. Bunga yang lebih rendah membuat biaya pinjaman dan kredit pemilikan rumah (KPR) lebih murah sehingga mendorong daya beli masyarakat.

Bagi pengembang atau developer, beban pembiayaan proyek juga berkurang sehingga prospek bisnis membaik. Kombinasi inilah yang biasanya mengerek saham-saham properti saat BI menurunkan suku bunga.

Diwartakan sebelumnya, BI kembali mengambil langkah mengejutkan dengan memangkas suku bunga acuan pada RDG Rabu ini. Ini menjadi pemangkasan keenam sejak siklus pelonggaran dimulai September tahun lalu, sebagai upaya mendorong permintaan di tengah inflasi yang masih terkendali.

BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,75 persen, level terendah sejak akhir 2022. Seluruh 31 ekonom yang disurvei Reuters sebelumnya memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga.

BI juga memangkas suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 3,75 persen dan suku bunga Lending Facility turun 25 bps menjadi 5,50 persen.

"Berdasarkan asesmen mengenai perkembangan prospek dan berbagai indikator global nasional, RDG pada 16-17 September 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Langkah ini menandai sikap akomodatif BI dalam memacu pertumbuhan ekonomi, sekaligus menjaga stabilitas rupiah. Selain itu, langkah ini juga memperkuat tren penurunan suku bunga, setelah dalam RDG sebelumnya BI Rate berada di level 5,00 persen.

Dengan ini, BI telah melakukan lima kali pemotongan suku bunga sejak awal tahun ini. Sejak mencapai posisi 6,00 persen pada Desember 2024, BI Rate melandai secara bertahap masing-masing 25 bps pada Januari, Mei, Juli, dan Agustus. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement