“Harga nikel pig iron (NPI) mulai bangkit dari titik terendah USD11.500 per ton ke USD11.700. Ini mengindikasikan awal dari tren penguatan harga yang biasa terjadi memasuki musim puncak permintaan di kuartal III,” katanya.
Sementara itu, saham-saham perbankan yang selama ini menjadi andalan investor mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Laba bersih konsolidasi tiga bank BUMN besar per April 2025 tercatat turun 6,8 persen, jauh di bawah konsensus pertumbuhan tahunan yang dipatok +1,3 persen.
“Tekanan dari penurunan NIM dan naiknya beban operasional membuat kami memperkirakan investor masih akan melakukan trimming pada saham perbankan dalam waktu dekat,” katanya.
Meski begitu, posisi overweight investor di sektor perbankan masih tergolong tinggi, yakni +564 bps (turun dari +585 bps pada April). Sektor lain yang posisinya masih ringan dan bisa menjadi alternatif jika bank terus dilepas yakni batu bara, semen, dan poultry. Namun, minimnya katalis jangka pendek membuat investor masih masih wait and see di ketiga sektor tersebut.
Sektor Ritel dan Otomotif Menarik Minat Baru
Sektor ritel dan otomotif juga mencatat arus masuk dana dari investor lokal. Saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menjadi tulang punggung sektor ritel, dengan overweight sebesar +151 bps, seiring ekspektasi pemulihan konsumsi domestik dan tren belanja masyarakat yang mulai pulih pasca-Lebaran.