Di sektor otomotif, potensi peningkatan volume penjualan di semester II menjadi alasan utama penambahan posisi. Dukungan dari insentif pemerintah dan stabilnya harga BBM juga menjadi katalis yang diperhitungkan.
Adapun sektor teknologi mengalami pelepasan paling besar sepanjang Mei. Dengan underweight mencapai -98 bps, investor mengambil posisi defensif terhadap saham-saham teknologi, yang sebelumnya mengalami reli cukup tajam.
“Valuasi yang sudah tinggi dan minimnya katalis jangka pendek membuat sektor ini kurang menarik untuk saat ini. Fokus investor bergeser ke sektor yang menawarkan cash flow nyata dan sensitivitas rendah terhadap suku bunga,” ujar Erindra.
(Rahmat Fiansyah)