sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bisnis Batu Bara Loyo, Laba UNTR Susut Jadi Rp19,53 Triliun di 2024

Market news editor Fiki Ariyanti
28/02/2025 04:35 WIB
PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp19,53 triliun sepanjang 2024. Realisasi ini turun 5 persen dibandingkan 2023.
Bisnis Batu Bara Loyo, Laba UNTR Susut Jadi Rp19,53 Triliun di 2024 (foto mnc media)
Bisnis Batu Bara Loyo, Laba UNTR Susut Jadi Rp19,53 Triliun di 2024 (foto mnc media)

IDXChannel - PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp19,53 triliun sepanjang 2024. Realisasi ini turun 5 persen dibandingkan capaian periode 2023 yang sebesar Rp20,61 triliun. 

Dengan demikian, laba bersih per saham pun terpangkas 5 persen dari Rp5,67 per saham pada 2023 menjadi Rp5,37 per saham pada 2024.

Dari sisi pendapatan konsolidasian, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) itu membukukan pendapatan Rp134,4 triliun di 2024 atau naik sebesar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp128,58 triliun. 

"Laba bersih perseroan turun 5 persen menjadi Rp19,5 triliun, terutama disebabkan oleh laba kotor yang lebih rendah dari bisnis pertambangan batu bara termal dan metalurgi, serta peningkatan beban bunga," kata manajemen UNTR dalam keterangan resmi di keterbukaan informasi BEI, Kamis (27/2/2025).

Jika dirinci, pendapatan dari segmen pertambangan batu bara termal dan metalurgi tercatat Rp26 triliun, merosot 15 persen dari periode 2023.

"Pendapatan segmen usaha pertambangan batu bara termal dan metalurgi turun sebesar 15 persen menjadi Rp26 triliun, dikarenakan penurunan rata-rata harga jual batu bara," ujarnya.

Sementara pendapatan dari segmen lainnya, seperti segmen kontraktor penambangan naik 8 persen menjadi Rp58 triliun; segmen mesin konstruksi naik 2 persen menjadi Rp37,3 triliun; serta segmen pertambangan emas dan mineral lainnya melonjak 90 persen menjadi Rp9,9 triliun. 

Pada kuartal IV-2023, Grup Perseroan memasuki bisnis nikel dan sedang dalam proses pengembangan aset nikel tersebut.

Penjualan Alat Berat Lesu

Manajemen mengatakan, pPenjualan alat berat Komatsu pada 2024 tercatat turun 16 persem menjadi 4.420 unit yang disebabkan karena penurunan penjualan di sektor pertambangan, konstruksi, dan kehutanan. 

Dari total keseluruhan penjualan alat berat, sebesar 65 persen diserap sektor pertambangan, 16 persen diserap sektor konstruksi, 11 persen ke sektor perkebunan, dan sisanya sebesar 8 persen diserap sektor kehutanan.

Berdasarkan riset pasar internal, pangsa pasar Komatsu adalah 26 persen dan tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di sektor pertambangan. 

Selain itu, penjualan produk merek lainnya, yaitu truk dari Scania dan UD Trucks turun 39 persen dan 14 persen menjadi 436 unit dan 234 unit, terutama disebabkan oleh turunnya permintaan di sektor pertambangan. 
 
(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement