“Dari tiga yang digabungkan itu, akan menjadi perusahaan teknologi besar yang berkelanjutan dan berlaba positif. Karena itu kami berani,” kata George.
Ia menyebut, penggabungan ekosistem ketiga platform tersebut menghasilkan potensi sinergi yang besar. Hal itu dikarenakan, masing-masing lini bisnis memiliki siklus yang positif.
Terkait inflasi yang terjadi di sejumlah negara dan akan seperti apa dampaknya terhadap ekonomi Indonesia, perseroan akan terus memonitor namun tidak terlena dengan keadaan saat ini.
Sebagai informasi,Blibli dijadwalkan melantai di bursa pada 7 November 2022 mendatang dengan kode BELI. Dalam IPO-nya, Blibli menawarkan sebanyak 17,77 miliar saham atau sebesar 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran awal Rp410 hingga Rp460, perseroan mengincar dana jumbo sebesar Rp8,17 triliun.
(SLF)