"Valuasi P/E yang menarik di 5,3 kali, 55 persen lebih rendah dari rata-rata industri ditambah pertumbuhan EPS yang solid sebesar 19,9 persen, imbal hasil dividen 8 persen, serta valuasi EV per taksi yang rendah di kisaran USD14 ribu semakin memperkuat daya tarik saham ini," tulis analis Samuel Sekuritas, Jason Sebastian, dalam risetnya.
Meski demikian, investor diingatkan untuk mewaspadai sejumlah risiko, seperti potensi penurunan jumlah penumpang, strategi bakar uang yang mungkin kembali dilakukan platform ride-hailing, serta kenaikan harga bahan bakar yang dapat menekan margin.
(DESI ANGRIANI)