Sebelumnya, Direktur Keuangan BNI Novita W Anggraini menjelaskan, pihaknya mengharapkan pemerintah bisa ikut menyerap rights issue dengan nilai sekitar Rp 3,5 triliun sehingga total nilai rights issue mencapai Rp 8 triliun hingga Rp 11 triliun ini.
Adapun BNI saat ini menjadi salah satu Bank Himbara tersebut memiliki fundamental yang sangat solid sehingga dalam jangka panjang, saham BBNI berpotensi menguntungkan.
Meski demikian, para investor juga perlu mencermati soal momentum terkait dengan sentimen global yang mungkin saja bisa berdampak terhadap pasar finansial dan perbankan.
Apalagi, jika di saat bersamaan banyak bank atau sektor lain yang melakukan rights issue dan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham yang jelas-jelas membutuhkan dana lokal serta asing.
(SANDY)