Untuk sektor komoditas, Lo adalah pemegang salah satu perusahaan tambang batu bara dengan urutan ke-7 dan BlackRock di urutan ke-8.
"Jadi saya bisa beli BlackRock di perusahaan itu saja. Dua sektor ini saya sukai, yaitu perbankan dan komoditas," ujar Pak Lo.
Investor yang dijuluki Warren Buffett-nya Indonesia itu menyebut istilah wonderful company yang bisa membukukan laba sangat besar. Bukan hanya laba, setiap tahun perusahaan ini terus growing atau bertumbuh, seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
"Contohnya seperti BNI itu wonderful company. Perusahaannya labanya besar dan labanya setiap tahun terus bertumbuh semakin besar dan semakin besar,” kata Lo.
(Fiki Ariyanti)