IDXChannel - Investor kawakan, Lo Kheng Hong (LKH) buka suara soal adanya fenomena 'tailwind' ke berbagai sektor saham dari kebijakan pemerintah baru.
Mengutip investopedia, dalam keuangan, tailwind mengacu pada kekuatan yang membantu mempercepat pertumbuhan pasar.
Tailwind sekuler mengacu pada tren ekonomi jangka panjang yang membantu mendorong pertumbuhan pasar, berbeda dengan faktor siklus yang membatasi pertumbuhan.
"Sektor yang paling saya suka hanya dua. Karena kedua ini labanya besar sekali dan valuasinya juga murah. Jadi saya suka perbankan. Kemudian sektor kedua yang labanya besar itu komoditas," kata Pria yang akrab disapa Pak Lo pada BNI Investor Daily Summit 2024 di JCC, Selasa (8/10).
Untuk sektor komoditas, Lo adalah pemegang salah satu perusahaan tambang batu bara dengan urutan ke-7 dan BlackRock di urutan ke-8.
"Jadi saya bisa beli BlackRock di perusahaan itu saja. Dua sektor ini saya sukai, yaitu perbankan dan komoditas," ujar Pak Lo.
Investor yang dijuluki Warren Buffett-nya Indonesia itu menyebut istilah wonderful company yang bisa membukukan laba sangat besar. Bukan hanya laba, setiap tahun perusahaan ini terus growing atau bertumbuh, seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
"Contohnya seperti BNI itu wonderful company. Perusahaannya labanya besar dan labanya setiap tahun terus bertumbuh semakin besar dan semakin besar,” kata Lo.
(Fiki Ariyanti)